Makin Terpuruk Akibat Krisis Ekonomi, Rakyat Venezuela Kini Membeli Kebutuhan Melalui Sistem Barter
NovaPoker - Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, rakyat Venezuela perlu mencari ide untuk mengakali kondisi tersebut. Salah satunya memakai sistem barter saat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sistem barter dijadikan pilihan ketimbang membawa bertumpuk uang.
Maklum, inflasi menyebabkan harga menjadi melambung dan nilai uang
menurun, akibatnya popok pun bisa seharga 8 juta bolivar atau Rp 471
ribu (1 USD = 0,059).
Dilaporkan Business Review, Rabu (29/8/2018), kerumitan tersebut membuat rakyat Venezuela memilih
memakai sistem barter. Penata rambut lebih memilih mendapat makanan
ketimbang uang, begitu pun nelayan dengan sistem barter ini.
Apalagi, kehadiran uang denominasi baru pun membingungkan rakyat
Venezuela. Dalam uang bolivar baru, jumlah nol dihilangkan lima. Jadi,
100 ribu bolivar lama hanya setara 1 bolivar baru.
Kerumitan diperparah dengan kurangnya sosialisasi terkait kebijakan
keuangan, serta keberadaan dua mata uang lama dan baru yang sama-sama
masih beredar. Penarikan uang baru di ATM juga masih dibatasi.
Belakangan, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan pemakaian
mata uang kripto keluaran pemerintah yang bernama petro. Ia juga
mengandalkan penjualan emas.
Krisis ekonomi di Venezuela
yang tergolong parah membuat warga negara ini banyak yang memutuskan
kabur untuk tinggal di negara-negara tetangga seperti Ekuador dan
Kolombia untuk bertahan hidup.
Melansir dari halaman Agen Poker, strategi pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menahan
laju inflasi memberikan masalah baru. Rakyat Venezuela mengaku
kebingungan seiring kebijakan pengurangan lima nol dalam nilai mata uang
(redenominasi) bolivar.
Rakyat Venezuela kebingungan karena sekarang 1 juta bolivar hanya
menjadi 10 bolivar dan 10 juta bolivar menjadi 100 bolivar. Mata uang
baru ini disebut Maduro sebagai Bolivar Soberano (Bolivar Berdaulat).
"Saya tidak paham konversi moneter ini. Pemerintah tidak menjelaskan
bagaimana itu bekerja atau perihal gaji," ucap warga bernama Yuraima
Galaviz, seperti dikutip Reuters, Kamis (23/2/3018).
Uniknya lagi, uang bolivar lama juga masih beredar sampai jangka waktu yang tidak ditentukan.
Sebagai catatan, dalam nilai uang lama, harga barang di Venezuela
bisa mencapai jutaan bolivar.
Ambil contoh sabun yang mencapai 3,5 juta
bolivar atau setara Rp 205 ribu. Atau popok seharga 8 juta bolivar atau
Rp 470 ribu (1 bolivar = Rp 0,059).
Menurut Fortune, warga Venezuela mengantre di ATM untuk mengambil
uang baru, namun mereka dibatasi menarik 10 bolivar per hari. Maduro
sendiri menyebut langkah ini sebagai perubahan bersejarah dan
menjanjikan stabilitas ekonomi lewat bolivar baru.
"Sebuah perubahan ekonomi bersejarah telah dimulai. Kami menyambut
bolivar berdaulat dengan adaptasi sukses dari seluruh platform bank
nasional. Kami akan meraih stabilitas dengan keseimbangan ekonomi dan
makroekonomi untuk kebaikan seluruh rakyat Venezuela," jelas dia melalui
akun witter.
Sebelumnya diberitakan beragam masalah membelit ekonomi Venezuela.
Mulai dari harga kopi yang melonjak, dana pensiun yang menunggak,
dan warga negara yang mengungsi ke negara-negara tetangga seperti
Ekuador dan Kolombia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar