Polisi Tetap Usut Perusahaan Penyelundup Bawang Meski Masuk Daftar Hitam
BintangBola - Polisi memastikan adanya pencabutan izin impor terhadap perusahaan yang diduga terlibat penyelundupan bawang bombai yang menyerupai bawang merah, tidak menghentikan proses pengusutan pidana.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri memastikan, pengusutan
tetap dilakukan ke semua pihak yang ditengarai terlibat penyelundupan
670 ton bawang bombai mini asal India.
Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri
Komisaris Besar Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga memastikan, tidak
pernah merekomendasikan kepada pihak manapun, untuk pencabutan izin
impor perusahaan yang tengah diselidiki, maupun sudah disidik.
"Urusan black list itu administratif, urusan pidana adalah pidana," tegas Daniel di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Tim gabungan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Direktorat
Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Kemendag RI sebelumnya mengungkap
adanya penyelundupan 670 ton bawang bombai mini asal India di Gudang Hamparan Perak Medan Sumatera Utara.
Daniel menguraikan, penyidik Bareskrim Mabes Polri menangani banyak
perusahaan yang terindikasi terlibat penipuan izin impor bawang bombai
mini itu. Penyidik memiliki kewenangan sendiri untuk menyelidiki
terhadap dugaan penyelundupan impor bawang bombai mini itu, dan tidak
menginformasikan hasil kepada lembaga lain.
"Banyak yang kita selidiki tapi kita tidak pernah infokan ke siapapun itu kan rahasia," tutur kepolisian perwira menengah itu.
Melansir dari laman Agen Bola, terhadap penyidikan ini Komisioner Komisi Kepolisian Nasional
(Kompolnas) RI Pungky Indarti mengapresiasi pengungkapan penyelundupan
tersebut.
Pungky menekankan Polri dapat memproses pidana terhadap pihak yang
terlibat termasuk dugaan keterlibatan oknum pegawai Balai Karantina dan
oknum lainnya.
"Pemerintah harus melindungi petani bawang merah di Tanah Air.
Terlebih telah ada regulasinya antara lain Keputusan Menteri Pertanian
dan Peraturan Menteri Perdagangan yang melarang impor bawang bombai
mini," tegas Pungky.
Diutarakan Pungky, Indonesia juga memiliki UU tentang Pangan, UU
Perdagangan, UU Hortikultura, UU Karantina Ikan, UU Hewan dan Tumbuhan,
UU Perlindungan Konsumen, UU Tindak Pidana Korupsi dan UU Tindak Pidana
Pencucian Uang yang dapat menjerat para pelaku.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghapus lima
perusahaan importir yang diduga menipu bermoduskan impor bawang bombai
mini untuk dijual sebagai bawang merah sehingga dapat merugikan konsumen
dan petani. "Kami mem-'blacklist' lima perusahaan karena ini
menyusahkan petani kita, juga memberatkan konsumen sehingga inflasi
kemudian pada akhirnya terjadi kemiskinan," ucap Amran.
Kelima perusahaan yang masuk daftar hitam tersebut yakni PT TAU, PT SMA, PT KAS, PT FMP dan PT JS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar